Salam hangat untuk seluruh saudaraku. Kita sama. Beda penyatu kita. Unik ciri kita. Kokohnya monumen Washington hanya sentilan semangat dari kita. Mengalakan bukan salah satu jalan menuju kesuksesan. Menyaingi adalah jawaban yang tepat untuk keberhasilan. Sudah cukup untuk sambutan dariku.
Kau pasti bingung teman, mengatakan judulnya dengan suku kata muara. Aku berfikir sedikit berbeda dengan yang lainnya. Muara itu merupakan akhir dari perjalanan jauh sebuah sungai. Tidak bagiku teman, itu merupakan awal yang kuat untuk menantang tegarnya samudera hadapanku. Benar bukan ? Biarkan alam pikirmu yang menilainya.
Kau pasti bingung teman, mengatakan judulnya dengan suku kata muara. Aku berfikir sedikit berbeda dengan yang lainnya. Muara itu merupakan akhir dari perjalanan jauh sebuah sungai. Tidak bagiku teman, itu merupakan awal yang kuat untuk menantang tegarnya samudera hadapanku. Benar bukan ? Biarkan alam pikirmu yang menilainya.
Dalam kesempatan kali ini aku akan mencoba membeberkan mengenai analisisku tentang pendidikan. Aspek yang memengaruhi maju atau tidaknya negeri ini. Pondasi utama membangun kedigdayaan. Reaktan terbaik untuk kesejahteraan. Katalisator kegigihan akan membuatnya berdiri kokoh tepat di puncak Mount Everest.
Tema yang diangkat adalah AFS/YES. Muara seluruh mimpi anak bangsa untuk belajar mengenai kehidupan. Mengapa aku katakan belajar kehidupan ? Sesungguhnya, belajar dari kelas hanya mengerti akan mata pelajaran yang dijadwalkan pihak sekolah. Tapi pada program AFS/YES, kita akan belajar mengenai pengalaman dan budaya. Mengesankan mendapatkan titah ilmu tertinggi. Itu intinya.
AFS/YES merupakan program beasiswa yang diberikan masyarakat Amerika Serikat melalui AFS USA. Tujuan utama dari program ini adalah menigkatkan pemahaman masyarakat Amerika Serikat dengan negara mayoritas Muslim. Program ini sendiri berlansung selama 11 bulan (Agustus-Juni).Prospek agar kedepannya terjadinya jalinan kerja sama yang utuh tanpa memandang perbedaan melainkan perbedaan itulah yang menjadi penyatu.
Hasil positif dari mengikuti program ini
sangat banyak. Mendekati limit tak hingga. Turunan faktor pun tak dapat
mengetahui secara pasti. Suku banyak pun ampun bukan kepalang dibuatnya.
Diantaranya hasil positif yang ditimbulkan berikut diantaranya :
1)
Program ini bukan ditujukan hanya untuk proses pembelajaran semata
namun adanya pertukaran budaya yang optimal dari masing-masing
peserta.
2) Kau akan mengenal dunia. Indahnya bumi tempat kita berpijak. Maka dari itulah, sudah selayaknya kita menjaganya.
3)
Bertemu dengan orang yang berbeda pemikiran. Diskusi adalah jalan yang
tepat untuk menjadikan penyatuan pikir. Sehingga kita memiliki pola
pikir yang baik.
Itu hanya beberapa poin yang utama.
Masih banyak lagi yang akan kau temukan. Tak perlu aku beberkan lebih
panjang lagi. Aku yakin, imajinasi tanpa batas darimu mampu membuatnya
lebih bermanfaat. Seandainya kau menemukan hasil negatifnya. Maka, aku
akan memberikan penawaraan aplikasi perubah negatif menjadi positif.
Semacam konverter. Diracik melalu asumsi "Berpikir melalui kerangka
pikir yang lain". Kesimpulannya adalah tidak ada hasil negatif yang
dihasilkan. Haha. :) Gila benar aku ini.
Capaian siswa/siswi Indonesia untuk mendapatkan beasiswa ini sangat sulit. Tahapan seleksi yang ketat mewarnai perjalanan meraih mimpi. Kegagalan selalu menghantui jalan penuh luas mimpi. Aku yakin pada seluruh siswa/siswi Indonesia, mereka akan mampu mengatasinya. Tertanam sudah doktrin "Aku tidah tahu cara untuk gagal" pada setiap inti sel mereka. Pasti bisa. Pasti menang. Walaupun bergerak dengan keterbelakangan.yang menyakitkan.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan SDM. Jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa. membuatnya bergelimpangan kekayaan ditambah lagi SDA yang memadai. Sempurnalah Indonesiaku. Realitanya, negeriku ini masih terpuruk di dasar sungai Ciliwung yang dalam. Bermahkotakan sampah plastik. (Majas)
Suatu saat nanti, kita harus membawa negeri ini kearah yang lebih maju dengan pendidikan tentunya. Berbicara mengenai pendidikan, sudah banyak yang dilakukan oleh pemerintah. Tapi, hasil dilapangan tidak sesuai dengan rencana yang sudah terjadwalkan. Benturan selalu dihadapi tapi selalu ditepis oleh prestasi anak bangsa yang membanggakan. Salah satunya adalah Sutria Syati atau yang akrab disapa Cucut. Remaja asal Bangka Belitung
ini terplilh sebagai peserta pertukaran pelajar AFS-YES dan
berkesempatan untuk belajar selama setahun di Amerika Serikat. Berita ini sendiri terbitan O2 Mei 2012.
http://www.voaindonesia.com/media/video/182057.html
Berita dari VOA Indonesia ini, seharusnya membuat seluruh pejabat menagis haru. Harga mati dari suatu perjuangan anak muda. Ketidakpantasan diubah menjadi pantas melalui usaha dan doa. Saya yakin, masih banyak lagi kandungan emas mutiara yang kita punya tapi belum terjelajahi. Berharap titah tangan pejabat untuk membuat program yang mampu memajukan pendidikan Indonesia.
Saat melihat berita dari VOA ini, mampu menjadikan lecutan semangat bagi seluruh pelajar di Indonesia. Asa, cinta, mimpi dan usaha semuanya menjadi reaktan dalam labu Erlenmeyer. Reaksinya mampu mengalahkan nuklir rakitan Iran. Seisi dunia akan bertekuk lutut karena kerasnya perjuangan anak bangsa. Itulah analisisku tentang AFS/YES sebagai bagian dari pendidikan. Berikut aku lampirkan surat untuk Menteri Pendidikan Indonesia.
Curahan Hatiku untuk Menteri Pendidikan
Assalamualaikum Wr.Wb
Dengan segala hormat saya untuk Bapak Menteri Pendidikan. Tulisan diatas adalah analisis saya tentang raut muka pendidikan Indonesia. Maaf bila ada kata yang menyinggung. Saya berharap melalui tulisan ini mampu membuat pendidikan di Indonesia lebih berkembang.
Perkenalkan. Nama saya Mahmuddin. Umur 17 tahun. Mencoba menembus batas impian. Alhamdulillah, kini saya menjadi salah satu kandidat AFS/YES Program 2012/2013 yang akan diberangkatkan Agustus mendatang. Saya akan menyanyi keras lantunan Jay-z Feat Alicia Keys yang berjudul New York dengan haru tangis saya.
Saran saya, harap pemerintah memperhatikan mutiara yang tenggelam dengan jeli. Hasilnya ? Mengalahkan intaan permata. Mampu mengokohkan kebanggaan negeri. Merangkai mimpi yang semakin dalam. Peluh lunas terbayarkan. Terima kasih.
Pandan, 29 Mei 2012
Anak Negeri Indonesia
Mahmuddin
No comments:
Post a Comment