Sekolahku merupakan salah satu sekolah dasar yang cukup terkenal di Lubukpakam. Guru kami mempunyai kualitas diatas rata-rata.Tahukah kau guru sejatiku siapa ? Apakah kau berpikir guru matematika yang mengajarkanku dengan kekejamannya ? Atau guru yang baik dengan perlakuan lembut kepada muridnya ? Ayo tebak teman ! Aku yakin kalian tidak mampu menebaknya dengan tepat.
Guru sejati bagiku merupakan sosok yang mampu mengerti aku dan bagaimana dia menumbuhkan gelora semangat. Dia adalah Kakekku.Ilmu yang diajarkan yang lebih berharga dari penemuan atom sekalipun. Bersosialisasi dengan masyarakatlah yang diajarkanya kepadaku. Harus kuakui ini merupakan ilmu terhabat dalam ilmuu sosial.
Tips yang pertama adalah kemampuanku yang diasahnya. Berjudi, catur, dan berbohong. Itu adalah ilmu yang diajarkannya kepadaku. Kau pasti bingung teman. Beberapa alasan mungkin belum cukup untuk menjelaskan kepada kalian tentang maksud dari kakeku. Satu hal lagi, sifat "sok tahu" sangat diperlukan untuk bersosialisasi menurut kamus penjiwaannya yang mulai rapuh dimakan zaman.
Alasan pertama, beberapa kemampuan diatas diterima di strata paling bawah kehidupan masyarakat. Setelah kau mampu menguasai unit terkecil dalam suatu lingkup masyarakat maka kau akan mengetahui strata diatasnya.Ilmu yang terkecillah kunci dari kebesaran, Menarik bukan ? Mengalahkan trik sulap Dedy Corbuzier yang menawan.
Berbohong memang berdosa dalam pandangan agama manapun. Tapi, bohong dalam hal ini mencari titik lemah yang dimiliki seseorang dan dapat mengetahui perilakunya . Nanti akan kujelaskan detail untukmu teman. Perjalanan masih panjang untuk mencapai itu.
Catur merupakan permainan yang menuntun strategi otak. Ketika kau terjun dalam dunia real yang membutuhkan perjuangan untuk hidup maka bagian terpenting adalah strategi untuk bertahan dan membaca situasi kedepannya. Benar bukan ? Permainan caturlah yang mampu memfasilitasi teknik itu semua. Pemikiran yang bagus baru aku cerna hari iini. Sungguh memikat, ide yang timbul dari seseorang yang tidak memiliki ijazah sama sekali.
Sampai saat ini aku berterima kasih kepada sosok yang ambil bagian dalam pembentuk kepribadianku. Ibnu Halil Btb.
No comments:
Post a Comment