Aku pernah bercerita tentang kebohongan yang menguntungkan kepadamu teman. Kali ini aku akan membeberkan bagaiman cara kebohongan terbaik untuk mengetahui dan mempelajarinya. Kala itu aku belajar dengan guru sejatiku, yang mengajarkan rambu-rambu kehidupan ini. Arti penting nila moral yang sesungguhnya.
Aku mempelajari trik kebohongan ini secara otodidak. Beliau sendiri tidak mau langsung memberitahu cara untuk berbohong. Dia ingin naluri akal ini berjalan dengan sendirinya. Mengarungi alam pikiran yang luas dan tak bertepi. Kini aku menyadari arti kebohongan itu secara perlahan bagaikan air yang mengalir di pelataran tali air di sebuah kampungku yang jauh.
Cara yang paling mudah digunakannya adalah memancing lawan berbicara untuk berbohong. Aku pun bingung tak mengerti dengan perilakunya. Setiap kali berbicara dengannya, hal yang selalu ditanyakannya adalah kegiatanku yang sebelumnya sudah dilihatnya dan dia sudah tahu akan hal itu. Sesuatu yang seharusnya tidak patut untuk dipertanyakan dan dipermasalahkan.
Ketika lawan berbicara jujur, maka kemungkinan yang akan kau ambil adalah dia pribadi yang lulur atau dia mungkin pembohong ulung. Thesis yang saling berseberangan. Aku yakin kalian langsung memvonis lawan pembicaranya adalah seorang yang jujur. Dalam kamus yang kupelajari adalah "Kejujuran jalan menuju kebohongan tanpa limit". Kalian pasti bingung teman dan menuduhku orang tak waras atau apalah yang menyudutkan posisiku.
Coba kau cerna tentang seikit demi sedikit salah satu anekdot yang baru aku berikan kepada kalian. Kepercayaan bak perawan teman. Sekali hilang maka takkan pernah untuk kembali.. Kesimpulan sederhananya adalah kau akan merusak kesucian itu dengan sekali sentuhan ayng mematikan ini.
Bagaimana jika kau memanacing dengan pertanyaaan kedua atau beruntun yang membuanya bersilat lidah ? itu hanya trik awal teman. Aku akan membeberkan suatu rahasia lagi nantinya.
No comments:
Post a Comment